Kata modern berasal dari bahasa latin moderna yang berarti masa kini, terbaru atau mutakhir. Modern juga bisa berarti sikap atau cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntunan zaman.
Istilah modern ini terutama ditunjukkan untuk perubahan sistem kehidupan, dalam konteks lebih luas peradaban yakni peradaban yang bersifat telah lama menjadi peradaban yang bersifat baru. Kapan perubahan itu mulai terjadi sulit untuk di ketahui, hanya saja ada orang mengira, misalnya orang mengatakan pada zaman renaissance gejala perubahan itu sudah kelihatan. Ada juga yang mengatakan perubahan yang drastic terjadi pada masa revolusi industry, diteruskan dengan revolusi kebudayaan. Pada Negara tertentu di tandai oleh terjadinya perubahan politik yang sangat mendasar.
Perlu disadari bahwa perubahan peradaban tersebut tidak dilewati begitu saja. Setiap langkah perubahan sering mendatangkan kegoncangan dibidang Social, bidang Politik, Ekonomi dan bidang-bidang lainnya. Berbagai bentuk persiapan untuk melaksanakan perubahan harus direncanakan secara baik dan cermat untuk memudahkan bagaimana memulainya maupun untuk menghadapi akses yang akan ditimbulkannya di dalam berbagai pranata social. Tujuannya agar proses perubahan tersebut sesuai dengan harapan dan dapat pula memajukan kehidupan masyarakat pendukungnya serta meminimalisir dampak negatifnya. Proses yang seperti ini dinamakan dengan modernisasi.
Dalam buku modernisasi dinamika pertumbuhan karangan Alex inkeles menguraikan sembilan sikap mental modern yang dapat mendukung proses modernisasi yaitu:
a. Manusia modern memiliki kesediaan untuk menerima pengalaman-pengalaman yang baru dan keterbukaan terhadap inovasi. Dalam hal ini penekanannya adalah pada alam fikiran, kesiagaan dan kesediaan batin menerima sesuatu yang baru dalam kehidupan.
b. Manusia yang memiliki sikap modern mampu membuat opini dan mengutarakannya pada orang lain dengan penuh rasa tanggung jawab. Opini meliputi semua kejadian di lingkungan kehidupannya.
Tetapi ia juga dapat menerima dan menghargai pendapat orang lain. Yang lebih penting lagi adalah mampu menganalisis berbagai pemikiran yang mungkin bermanfaat untuk kepentingan bersama.
c. Orang modern sangat menghargai waktu. Waktu yang telah berlalu disadari dan diyakini tidak dapat diulang kembali. Oleh karena itu dia berorientasi untuk masa yang akan datang.
d. Orang modern bekerja menurut rencana terprogram, baik rencana jangka pendek maupun jangka panjang. Setiap program kerja sudah difikirkan untung ruginya dikemudian hari.
e. Setiap orang modern yang berkeyakinan akan kemampuannya (percaya diri), dengan belajar akan dapat meningkatkan kemampuannya dalam menguasai atau menyesuaikan diri dengan lingkungan. Dengan demikian terkandung makna bahwa kegagalan bukan suatu hal yang menharuskan dia berputus asa.
f. Manusia modern tidak percaya begitu saja pada keadaan. Berbagai keadaan dapat diperhitungkan secara tertib dan dikerjakan menurut rasio. Ini berarti selalu melakukan pendekatan ilmiah.
g. Manusia modern sangat menjunjung tinggi harga diri fitrah manusia, sadar akan martabat manusia, mulai dari anak-anak sampai lanjut usia. Dalam hal ini tentu terkandung makna bahwa penjajahan dan eksploitasi tidak berkenaan di hati mereka.
h. Manusia modern sangat berorientasi pada implementasi ilmu dan teknologi. Dalam hal ini lebih mengutamakan kemanfaatnya untuk kelangsungan hidup, bukan prestasinya.
i. Orang modern lebih sadar dan percaya bahwa ganjaran yang diterima sesuai dengan apa yang telah diusahakannya. Dan tidak mau menerima apa-apa yang tidak ada hubungannya dengan usahanya.
ADS HERE !!!